Tetanggaku Saudaraku Saya tidak ingat, tanggal berapa tepatnya kejadian ini terjadi. Yang saya ingat saat itu adalah bulan puasa tahun 2009. Puasa ke berapapun, saya lupa mencatatnya. Yang jelas awal puasa. Siang itu ba’da zuhur, sekitar pukul 13.30 langit mulai gelap dan angin pun beraksi menampilkan kekuatanya. Kekuatan super, layaknya akan ada badai. Di Rumcay markas FLP, yang kebetulan berada dibagian samping rumah saya, hanya ada Nuril yang usai salat zuhur, memulai tilawahnya sambil menunggu waktu bersiap menuju kampus. Dari jendela kamar saya berusaha menjenguk ke luar rumah. Pohon mangga yang tepat berada di depan jendela kamar, terlihat mulai meliuk-liuk kuat diterpa angin yang sedang beraksi. Firasat saya, pohon mangga yang enggan berbuah namun rimbun dengan dedaunan itu, tampaknya gak bakalan kuat menahan terpaan angin yang amat kuat siang itu. Oh… Tuhan, bagaimana kalau pohon mangga itu tumbang? Tak ada lagi kebanggaan kami, dan tak ada lagi baha